Berikut 7 Manfaat Kesehatan Berhenti Mengonsumsi Kafein, Apa Saja?

 


FITRAH TV, Kafein adalah senyawa psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia yang bisa ditemukan di dalam teh, kopi, cokelat, dan beberapa jenis obat-obatan. Meskipun kafein dapat memberikan manfaat seperti peningkatan kewaspadaan dan suasana hati, namun konsumsinya yang berlebihan juga dapat menyebabkan ketergantungan dan beberapa kondisi kesehatan lainnya.


Untuk itu, disarankan agar orang dewasa tidak mengonsumsi lebih dari 400 miligram (mg) kafein dalam sehari atau sekitar empat cangkir kopi, dikutip dari The Conversation.


Mengonsumsinya lebih dari batas tersebut dapat menyebabkan tremor otot, mual, sakit kepala, jantung berdebar kencang, dan bahkan kematian (dalam kasus yang ekstrem).


Kendati demikian, bagi orang-orang yang memiliki toleransi kafein yang rendah, dapat mendapatkan efek samping yang buruk bahkan bila hanya meminumnya sedikit saja. Untuk alasan itu, tak jarang orang-orang akan berusaha untuk menghentikan konsumsi kafein untuk mencegah ketergantungan kafein lebih buruk lagi.


Manfaat berhenti minum kafein


1. Mendukung fungsi otak


Penarikan kafein dapat menyebabkan sakit kepala dan kelelahan. Kondisi ini disebabkan karena tubuh mengembangkan toleransi terhadap kafein.


Tak hanya itu, kafein juga berikatan dengan reseptor di otak yang digunakan oleh adenosin. Pengikatan kafein pada reseptor ini menyebabkan tubuh menunda timbulnya rasa lelah.


Namun seiring berjalannya waktu, sel-sel otak memproduksi lebih banyak reseptor adenosin untuk memungkinkan terjadinya pengikatan adenosin yang normal.


Jadi, ketika Anda berhenti mengonsumsi kafein, ada kelebihan reseptor adenosin yang harusnya diikat. Sehingga, ini memungkinkan munculnya kelelahan dan terkadang membuat orang tersebut merasa lebih lelah dari sebelumnya.


Sakit kepala terjadi akibat kekurangan kafein. Di kepala dan leher, kafein menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga mengurangi aliran darah ke otak. Ketika Anda berhenti minum kafein, kurang lebih dalam 24 jam ke depan pembuluh darah akan kembali normal. Sehingga, menyebabkan peningkatan aliran darah ke otak dan memicu sakit kepala. Kondisi ini rata-rata dapat bertahan hingga 9 hari.


Berhenti mengonsumsi kafein untuk sementara waktu dapat meningkatkan persepsi dan kepekaan Anda terhadap rasa sakit karena tersedia lebih banyak reseptor. Namun selepasnya, fungsi otak akan berjalan normal dan lebih baik.


2. Memperbaiki mood


Kafein juga telah dikaitkan dengan peningkatan kecemasan dan serangan panik. Jadi mengurangi atau menghilangkan kafein dapat meningkatkan suasana hati Anda.


Hal ini mungkin karena didukung bahwa tanpa kafein, kualitas tidur akan membaik. Kurang tidur sendiri disebut sebagai pemicu kecemasan dan gangguan suasana hati lainnya.


3. Membuat tidur lebih nyenyak


Kafein dapat memengaruhi kualitas tidur bila dikonsumsi pada sore dan malam hari. Sebab, kafein menunda pelepasan melatonin, yakni hormon yang membuat tubuh lelah selama 40 menit.


Selain itu, kafein juga dapat mengurangi waktu tidur secara keseluruhan dan memperpendek periode tidur nyenyak. Sehingga, kondisi ini dapat meningkatkan rasa lelah di keesokan harinya. Adapun bila berhenti mengonsumsi kafein, tidur Anda mungkin akan lebih baik. Beberapa bukti menunjukkan perbaikan terlihat hanya dalam waktu 12 jam.


4. Mengobati gangguan pencernaan


Mengurangi atau menghilangkan kafein juga dapat menyembuhkan sakit maag dan gangguan pencernaan. Pasalnya, kafein menginduksi sekresi asam di lambung dan melemahkan sfingter esofagus, sehingga memicu asam lambung kambuh.


Berhenti mengonsumsi kafein juga dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan detak jantung, meskipun penelitian lain menunjukkan sedikit perubahan.


5. Menjaga kesehatan gigi


Manfaat berhenti mengonsumsi kafein selanjutnya yakni dapat menjaga kesehatan gigi. Sebab, terlalu sering mengonsumsi kafein dapat menyebabkan perubahan warna gigi yang bisa mengganggu penampilan.


Mungkin perubahan warna gigi tersebut bukan disebabkan karena efek kafein secara langsung, namun karena teh dan kopi mengandung senyawa termasuk tanin yang dapat menodai gigi. Selain itu, gula dalam minuman berenergi termasuk kopi, juga dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. 


6. Mengurangi keinginan buang air besar


Kafein bekerja pada otot polos usus, terutama di usus besar yang dapat menyebabkan otot polos tersebut berkontraksi dan memicu keinginan untuk buang air besar.


Kafein juga dapat mengubah konsistensi kotoran, terutama jika Anda minum terlalu banyak, karena kafein memengaruhi penyerapan air. Mengurangi asupan kafein dapat menyebabkan berkurangnya keinginan untuk buang air besar dan konsistensi tinja Anda dapat berubah.


Kafein juga bertindak sebagai diuretik ringan sehingga menyebabkan peningkatan produksi urine. Hal ini karena kafein mengikat reseptor adenosin di ginjal, yang mengubah cara pertukaran natrium sehingga memengaruhi retensi air.


7. Memaksimalkan penyerapan vitamin


Beberapa penelitian menemukan bahwa kadar kafein yang lebih tinggi dalam tubuh dapat mengganggu proses penyerapan vitamin D, dikutip dari Everyday Health.


Pada akhirnya, kondisi tersebut dapat mengurangi respons vitamin pada osteoblas, sel yang bertanggung jawab untuk membangun tulang. Mekanisme tersebut dikaitkan dengan hubungan kuat antara vitamin D dan kalsium yang mungkin menjadi alasan mengapa penelitian lain menemukan bahwa konsumsi kafein secara teratur dan tinggi dikaitkan dengan penurunan kepadatan mineral tulang dan peningkatan kehilangan kalsium melalui urine.


Jadi manfaat berhenti mengonsumsi kafein berikutnya adalah bisa membantu tubuh menyerap vitamin lebih maksimal.


Sumber : kompas.com

Komentar